Gerakan Indonesia Cerdas Literasi

/
/
Quiz Shalat Tahajud: Menguji Pemahaman Anda tentang Keutamaan dan Pelaksanaannya

Quiz Shalat Tahajud: Menguji Pemahaman Anda tentang Keutamaan dan Pelaksanaannya

Pendahuluan:

Selamat datang di kuis Shalat Tahajud! Kuis ini dirancang khusus untuk menguji dan memperdalam pemahaman Anda tentang salah satu ibadah sunnah yang sangat mulia dan dianjurkan dalam Islam, yaitu shalat tahajud.

Shalat tahajud adalah shalat malam yang dilaksanakan setelah tidur sejenak, meskipun hanya sebentar. Ibadah ini memiliki keutamaan yang luar biasa, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an dan berbagai hadis Rasulullah SAW.

Melalui kuis ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek shalat tahajud, mulai dari pengertian, syarat, rukun, waktu pelaksanaan yang paling utama, hingga keutamaan-keutamaan yang akan diperoleh oleh para pelaksananya.

Memahami shalat tahajud secara komprehensif adalah langkah awal untuk meraih keberkahan dan kedekatan dengan Allah SWT di sepertiga malam terakhir.

Semoga kuis ini tidak hanya menjadi ajang uji pengetahuan, tetapi juga motivasi bagi kita semua untuk lebih istiqamah dalam melaksanakan shalat tahajud. Mari kita mulai!

20 Quiz Shalat Tahajud

Soal 1:

Apa pengertian shalat tahajud secara bahasa dan syariat?

A. Shalat sunnah yang dilakukan setelah shalat Isya

B. Shalat malam yang dilaksanakan setelah tidur sejenak, walaupun sebentar

C. Shalat sunnah yang dilaksanakan sebelum tidur

D. Shalat malam yang wajib bagi setiap Muslim

E. Shalat sunnah yang dilakukan setelah shalat Subuh

Jawaban: B

Pembahasan Lengkap:

Shalat tahajud secara bahasa berasal dari kata “tahajjada” yang berarti bangun dari tidur. Dalam konteks syariat, shalat tahajud adalah shalat sunnah yang dilaksanakan pada malam hari setelah seseorang tidur terlebih dahulu, meskipun tidurnya hanya sebentar.

Ini adalah perbedaan mendasar antara shalat tahajud dengan shalat malam (qiyamul lail) lainnya yang bisa dilakukan tanpa harus tidur terlebih dahulu.

Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menjelaskan bahwa tahajud adalah shalat yang dilakukan setelah tidur. Bahkan jika seseorang hanya tertidur sejenak lalu bangun untuk shalat, itu sudah terhitung shalat tahajud.

Ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surah Al-Isra’ ayat 79: “Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” Ayat ini menyiratkan adanya upaya bangun dari tidur untuk melaksanakan ibadah tersebut.

Oleh karena itu, pilihan B adalah yang paling tepat dan akurat.

Soal 2:

Apa hukum melaksanakan shalat tahajud dalam Islam?

A. Wajib

B. Sunnah Muakkadah

C. Sunnah Ghairu Muakkadah

D. Makruh

E. Haram

Jawaban: B

Pembahasan Lengkap:

Hukum melaksanakan shalat tahajud adalah sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan dan ditekankan oleh Rasulullah SAW. Meskipun tidak wajib, Rasulullah SAW selalu melaksanakannya dan menganjurkan umatnya untuk melakukannya.

Banyak dalil dari Al-Qur’an dan Hadis yang menunjukkan keutamaan dan anjuran shalat tahajud.

Misalnya, dalam Hadis riwayat Muslim, Nabi SAW bersabda, “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam (tahajud).” (HR. Muslim).

Para ulama seperti Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam Ahmad sepakat bahwa shalat tahajud adalah sunnah muakkadah karena keutamaan dan keistiqamahan Rasulullah SAW dalam melaksanakannya.

Shalat malam atau tahajud merupakan salah bentuk ketaatan kepada Allah SWT yang dilaksanakan setelah bangun tidur di malam hari. (Foto sripoku.com)
Shalat malam atau tahajud merupakan salah bentuk ketaatan kepada Allah SWT yang dilaksanakan setelah bangun tidur di malam hari. (Foto sripoku.com)

Soal 3:

Waktu paling utama untuk melaksanakan shalat tahajud adalah…

A. Awal malam (setelah shalat Isya hingga pertengahan malam)

B. Pertengahan malam (setelah pukul 22.00 hingga pukul 01.00)

C. Sepertiga malam terakhir (sekitar pukul 01.00 hingga menjelang Subuh)

D. Sepanjang malam tanpa batasan waktu

E. Hanya setelah tidur dan sebelum shalat Subuh

Jawaban: C

Pembahasan Lengkap:

Waktu yang paling utama (afdal) untuk melaksanakan shalat tahajud adalah pada sepertiga malam terakhir.

Ini didasarkan pada banyak hadis shahih, di antaranya hadis riwayat Bukhari dan Muslim:

“Tuhan kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia setiap malam ketika tersisa sepertiga malam terakhir, kemudian Dia berfirman: ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku niscaya Aku beri, dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku niscaya Aku ampuni’.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pada waktu ini, suasana lebih tenang, hati lebih khusyuk, dan kesempatan untuk bermunajat kepada Allah SWT lebih besar. Meskipun shalat tahajud bisa dilaksanakan kapan saja setelah tidur hingga menjelang Subuh, sepertiga malam terakhir adalah waktu terbaik karena keberkahan dan janji Allah untuk mengabulkan doa.

Soal 4:

Berapakah jumlah rakaat minimal dan maksimal shalat tahajud?

A. Minimal 2 rakaat, maksimal 8 rakaat

B. Minimal 2 rakaat, maksimal tidak terbatas

C. Minimal 1 rakaat (shalat witir), maksimal 11 rakaat

D. Minimal 2 rakaat, maksimal 12 rakaat

Jumlah Rakaat Shalat Tahajud (elibrary.id)_11zon
Rasulullah SAW biasanya shalat tahajud 11 atau 13 rakaat termasuk witir, namun beliau tidak pernah membatasi jumlahnya. (elibrary.id)

E. Minimal 4 rakaat, maksimal 10 rakaat

Jawaban: B

Pembahasan Lengkap:

Shalat tahajud memiliki jumlah rakaat minimal 2 rakaat. Ini adalah standar dasar pelaksanaan shalat sunnah.

Adapun jumlah rakaat maksimal, tidak ada batasan yang pasti dalam syariat. Rasulullah SAW biasanya shalat tahajud 11 atau 13 rakaat termasuk witir, namun beliau tidak pernah membatasi jumlahnya.

Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA, “Rasulullah SAW shalat malam itu 11 rakaat.” (HR. Bukhari dan Muslim). Namun, ulama berpendapat bahwa seseorang boleh shalat tahajud berapa pun rakaatnya selama ia mampu melaksanakannya dengan khusyuk.

Imam An-Nawawi dalam Al-Majmu’ menyatakan bahwa tidak ada batasan maksimal untuk shalat malam. Yang terpenting adalah melaksanakannya dengan benar dan istiqamah.

Soal 5:

Bagaimana niat shalat tahajud yang benar?

A. “Ushalli sunnatan tahajjudi rak’ataini lillahi ta’ala”

B. “Nawaitu an ushalliya sunnatan tahajjudi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillahi ta’ala”

C. “Nawaitu shalat tahajud dua rakaat karena Allah ta’ala” (dalam bahasa Indonesia)

D. Cukup niat dalam hati bahwa akan melaksanakan shalat tahajud

E. Niat tidak diperlukan, cukup langsung takbiratul ihram

Jawaban: D

Pembahasan Lengkap:

Niat adalah ketetapan hati untuk melakukan suatu ibadah, dan letaknya di dalam hati. Mengucapkan niat secara lisan (talaffuzh bin niyyah) bukanlah syarat sah shalat dan bahkan sebagian ulama menganggapnya bid’ah jika diyakini sebagai keharusan.

Cukup dengan adanya keinginan kuat dalam hati untuk melaksanakan shalat tahajud, maka niat sudah terpenuhi.

Misalnya, ketika seseorang bangun tidur dengan tujuan untuk shalat tahajud, niatnya sudah sah. Imam An-Nawawi dalam Al-Majmu’ menjelaskan bahwa niat itu tempatnya di hati, dan tidak disyaratkan mengucapkannya secara lisan.

Niat yang paling utama adalah niat yang datang dari kesadaran hati untuk beribadah kepada Allah.

Soal 6:

Berikut adalah salah satu keutamaan shalat tahajud yang disebutkan dalam Al-Qur’an, yaitu…

A. Akan dibebaskan dari siksa kubur

B. Akan diangkat derajatnya ke tempat yang terpuji

C. Akan mendapatkan rezeki yang berlimpah

D. Akan diampuni dosa-dosa besar

E. Akan dimasukkan ke surga tanpa hisab

Jawaban: B

Pembahasan Lengkap:

Salah satu keutamaan utama shalat tahajud yang disebutkan langsung dalam Al-Qur’an adalah bahwa pelakunya akan diangkat derajatnya ke tempat yang terpuji (maqamun mahmuda).

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Isra’ ayat 79: “Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa “maqamun mahmuda” adalah kedudukan mulia di sisi Allah SWT, bisa berupa syafaat bagi umat di Hari Kiamat, atau kedudukan tinggi di surga.

Keutamaan shalat tahajud sangat banyak, dan ini adalah salah satu yang paling eksplisit disebutkan dalam kitab suci.

Keutamaan Shalat Tahajud (elibrary.id)_11zon
Salah satu keutamaan utama shalat tahajud yang disebutkan langsung dalam Al-Qur’an adalah bahwa pelakunya akan diangkat derajatnya ke tempat yang terpuji (maqamun mahmuda). (elibrary.id)

Soal 7:

Mengapa Rasulullah SAW sangat menganjurkan shalat tahajud?

A. Karena shalat tahajud adalah pengganti shalat wajib

B. Karena shalat tahajud adalah waktu mustajab untuk berdoa

C. Karena shalat tahajud adalah satu-satunya ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah

D. Karena shalat tahajud dapat menghilangkan semua dosa

E. Karena shalat tahajud diwajibkan bagi umat Muslim

Jawaban: B

Pembahasan Lengkap:

Rasulullah SAW sangat menganjurkan shalat tahajud karena berbagai keutamaannya, salah satunya adalah waktu tersebut merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa.

Sebagaimana disebutkan dalam hadis qudsi, Allah SWT turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir dan berfirman: “Siapa yang berdoa kepada-Ku niscaya Aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku niscaya Aku beri, dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku niscaya Aku ampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ini menunjukkan betapa besar peluang doa dikabulkan dan permohonan ampun diterima pada waktu tersebut. Oleh karena itu, Rasulullah SAW selalu menjaga shalat tahajud dan menganjurkan umatnya untuk memanfaatkannya.

Soal 8:

Manakah di antara pernyataan berikut yang TIDAK BENAR mengenai shalat tahajud?

  1. Harus tidur terlebih dahulu sebelum melaksanakannya.
  2. Dapat dilaksanakan kapan saja setelah shalat Isya hingga terbit fajar shadiq.
  3. Dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah di masjid.
  4. Keutamaannya sangat besar dan dapat mendekatkan diri kepada Allah.
  5. Merupakan shalat sunnah yang hukumnya sunnah muakkadah.

Jawaban: C

Pembahasan Lengkap:

Pernyataan yang TIDAK BENAR adalah “Dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah di masjid.” Shalat tahajud atau shalat malam pada umumnya lebih utama dilaksanakan secara munfarid (sendirian) di rumah.

Rasulullah SAW sebagian besar shalat malamnya di rumah dan tidak pernah menganjurkan shalat tahajud berjamaah secara rutin di masjid.

Ada beberapa riwayat yang menunjukkan Rasulullah SAW kadang shalat malam berjamaah dengan beberapa sahabat, namun itu sifatnya insidentil dan tidak rutin.

Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menjelaskan bahwa shalat sunnah yang tidak disyariatkan berjamaah lebih utama dilaksanakan sendirian. Sedangkan poin A, B, D, dan E adalah benar mengenai shalat tahajud.

Shalat Tahajud Lebih Utama Dilaksanakan Sendirian di Rumah_11zon
Rasulullah SAW sebagian besar shalat malamnya di rumah dan tidak pernah menganjurkan shalat tahajud berjamaah secara rutin di masjid. (elibrary.id)

Soal 9:

Jika seseorang bangun di sepertiga malam terakhir untuk shalat tahajud, namun ia merasa sangat mengantuk, apa yang sebaiknya ia lakukan?

A. Tetap shalat meskipun mengantuk berat.

B. Segera tidur lagi dan tidak usah shalat.

C. Berwudhu kembali dan minum air untuk menghilangkan kantuk, lalu shalat.

D. Memaksakan diri shalat, meskipun bacaannya kacau dan tidak khusyuk.

E. Menunda shalat sampai kantuknya hilang, meskipun sudah masuk waktu Subuh.

Jawaban: C

Pembahasan Lengkap:

Dalam kondisi mengantuk berat saat hendak shalat, Nabi SAW menganjurkan untuk tidur terlebih dahulu atau menghilangkan kantuk. Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi SAW bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian mengantuk saat shalat, hendaklah ia tidur sampai kantuknya hilang.

Sesungguhnya jika salah seorang dari kalian shalat dalam keadaan mengantuk, boleh jadi ia ingin beristighfar (memohon ampun), namun malah mencela dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Oleh karena itu, pilihan terbaik adalah berupaya menghilangkan kantuk terlebih dahulu, misalnya dengan berwudhu kembali, minum air, atau melakukan aktivitas ringan lainnya agar kesadaran kembali, sehingga shalat dapat dilaksanakan dengan khusyuk dan fokus.

Memaksakan diri shalat dalam keadaan mengantuk berat berpotensi mengurangi kekhusyukan dan bahkan menyebabkan kesalahan dalam bacaan atau gerakan.

Soal 10:

Apa saja rukun shalat tahajud yang harus dipenuhi agar shalatnya sah?

A. Niat, takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah, rukuk, sujud, tasyahud akhir, salam.

B. Niat, berdiri jika mampu, takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah, rukuk, i’tidal, sujud dua kali, duduk di antara dua sujud, tasyahud akhir, salam.

C. Niat, takbiratul ihram, membaca surah pendek, rukuk, sujud, tasyahud awal, tasyahud akhir, salam.

D. Niat, membaca doa iftitah, membaca Al-Fatihah, rukuk, sujud, salam.

E. Hanya niat, takbiratul ihram, dan salam.

Jawaban: B

Pembahasan Lengkap:

Rukun shalat tahajud sama dengan rukun shalat pada umumnya, karena shalat tahajud adalah shalat sunnah yang mengikuti tata cara shalat fardhu.

Rukun shalat adalah bagian-bagian fundamental yang jika tidak dipenuhi, maka shalat menjadi tidak sah. Rukun-rukun tersebut meliputi:

  1. Niat: Adanya keinginan hati untuk melakukan shalat tahajud.
  2. Berdiri jika mampu: Dalam shalat fardhu hukumnya wajib, dalam shalat sunnah seperti tahajud juga dianjurkan, namun boleh duduk jika ada uzur.
  3. Takbiratul Ihram: Mengucapkan “Allahu Akbar” sebagai permulaan shalat.
  4. Membaca Surah Al-Fatihah: Wajib dalam setiap rakaat.
  5. Rukuk: Membungkuk dengan tuma’ninah.
  6. I’tidal: Bangkit dari rukuk dengan tuma’ninah.
  7. Sujud dua kali: Melakukan sujud dengan tuma’ninah.
  8. Duduk di antara dua sujud: Dengan tuma’ninah.
  9. Tasyahud akhir: Membaca tasyahud dan shalawat Nabi.
  10. Duduk tasyahud akhir: Dengan tuma’ninah.
  11. Salam: Mengucapkan salam untuk mengakhiri shalat.
  12. Tertib: Melakukan rukun-rukun tersebut secara berurutan. Pilihan B mencakup semua rukun inti shalat yang menjadikan shalat tersebut sah.
Rukun Shalat Tahajud Mengikuti Tata Cara Shalat Fardhu. (elibrary.id)_11zon
Rukun shalat tahajud sama dengan rukun shalat pada umumnya, karena shalat tahajud adalah shalat sunnah yang mengikuti tata cara shalat fardhu. (elibrary.id)

Soal 11:

Seorang Muslim ingin melaksanakan shalat tahajud. Ia tidur setelah shalat Isya, kemudian terbangun pukul 03.00 WIB. Ia lalu berwudhu dan shalat. Apa hukum shalat yang ia lakukan?

A. Sah sebagai shalat tahajud.

B. Tidak sah karena terlalu larut malam.

C. Sah tetapi bukan shalat tahajud karena tidak tidur cukup lama.

D. Sah sebagai shalat sunnah mutlak, tetapi bukan tahajud.

E. Makruh karena dilakukan di waktu larut.

Jawaban: A

Pembahasan Lengkap:

Hukum shalat yang ia lakukan adalah sah sebagai shalat tahajud. Kriteria utama shalat tahajud adalah dilaksanakan setelah tidur, meskipun tidur hanya sebentar. Dalam kasus ini, ia telah tidur setelah Isya dan bangun di sepertiga malam terakhir, yaitu pukul 03.00 WIB, yang merupakan waktu paling utama untuk tahajud.

Tidak ada batasan minimal durasi tidur untuk shalat tahajud. Jadi, meskipun tidurnya hanya sebentar, asalkan ia telah tidur, maka shalatnya tetap terhitung sebagai shalat tahajud. Hal ini sesuai dengan penjelasan para ulama mengenai syarat shalat tahajud.

Soal 12:

Apa saja manfaat spiritual dari melaksanakan shalat tahajud secara rutin?

A. Membuat seseorang kaya raya dan terkenal.

B. Mengurangi berat badan dan meningkatkan stamina fisik.

C. Mendapatkan ketenangan hati, dikabulkan doa, dan diampuni dosa.

D. Mempercepat karier dan mendapatkan posisi tinggi.

E. Menjauhkan dari penyakit dan memperpanjang umur.

Jawaban: C

Pembahasan Lengkap:

Manfaat spiritual dari melaksanakan shalat tahajud secara rutin sangatlah besar. Di antaranya adalah:

  1. Mendapatkan ketenangan hati: Bermunajat kepada Allah di waktu sepi malam hari dapat menenangkan jiwa dan memberikan kedamaian.
  2. Dikabulkan doa: Waktu sepertiga malam terakhir adalah waktu mustajab untuk berdoa, sebagaimana hadis qudsi yang telah disebutkan sebelumnya.
  3. Diampuni dosa: Shalat tahajud merupakan salah satu sarana untuk memohon ampunan dosa-dosa dan mendekatkan diri kepada Allah. Dalam hadis riwayat Tirmidzi, “Hendaklah kalian melakukan shalat malam (qiyamul lail), karena shalat malam itu kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Rabb kalian, penghapus kesalahan, dan pencegah dari dosa.” (HR. Tirmidzi). Shalat tahajud adalah ibadah yang berorientasi pada hubungan vertikal dengan Allah SWT, sehingga manfaatnya lebih banyak pada dimensi spiritual dan ukhrawi.
Manfaat Spiritual Shalat Tahajud. (elibrary.id)_11zon
Waktu sepertiga malam terakhir adalah waktu mustajab untuk berdoa, sebagaimana hadis qudsi yang telah disebutkan sebelumnya. (elibrary.id)

Soal 13:

Dalam melaksanakan shalat tahajud, bacaan surah apa yang dianjurkan setelah membaca Surah Al-Fatihah?

A. Surah-surah panjang seperti Al-Baqarah atau Ali Imran.

B. Surah-surah pendek seperti Al-Ikhlas atau An-Nas.

C. Bebas memilih surah apa saja yang dihafal.

D. Tidak dianjurkan membaca surah setelah Al-Fatihah.

E. Hanya Surah Yasin yang dianjurkan.

Jawaban: C

Pembahasan Lengkap:

Dalam melaksanakan shalat tahajud, setelah membaca Surah Al-Fatihah, seseorang bebas memilih surah apa saja yang ia hafal dan ingin ia baca. Tidak ada surah khusus yang wajib atau sangat dianjurkan secara spesifik untuk shalat tahajud.

Rasulullah SAW terkadang membaca surah-surah panjang, dan terkadang membaca surah-surah pendek, tergantung pada kondisi dan kemampuan beliau.

Yang penting adalah membacanya dengan tuma’ninah dan tadabbur (merenungkan maknanya). Fleksibilitas ini memudahkan umat Muslim untuk melaksanakan shalat tahajud sesuai dengan kapasitas dan hafalan mereka.

Soal 14:

Apa hubungan antara shalat tahajud dengan shalat witir?

A. Shalat witir wajib dilaksanakan setelah shalat tahajud.

B. Shalat witir adalah penutup shalat malam, termasuk tahajud.

C. Shalat witir dan tahajud adalah ibadah yang sama.

D. Shalat witir hanya boleh dilaksanakan jika tidak shalat tahajud.

E. Tidak ada hubungan antara keduanya.

Jawaban: B

Pembahasan Lengkap:

Shalat witir adalah penutup shalat malam, termasuk shalat tahajud. Rasulullah SAW bersabda, “Jadikanlah akhir shalat kalian di malam hari adalah witir.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ini menunjukkan bahwa shalat witir dianjurkan untuk menjadi shalat terakhir yang dilakukan di malam hari. Jika seseorang telah melaksanakan shalat tahajud, ia disunnahkan untuk menutupnya dengan shalat witir.

Jika seseorang tidak shalat tahajud, ia tetap bisa melaksanakan shalat witir sebagai shalat sunnah malam. Witir bisa dilaksanakan satu, tiga, lima, atau lebih rakaat dengan jumlah ganjil. Imam Syafi’i dan jumhur ulama sepakat bahwa witir adalah sunnah muakkadah, dan merupakan penutup shalat malam.

Soal 15:

Bagaimana cara memulai shalat tahajud jika seseorang baru terbangun dan belum melakukan shalat Isya?

A. Shalat tahajud terlebih dahulu, baru kemudian shalat Isya.

B. Shalat Isya terlebih dahulu, baru kemudian shalat tahajud.

C. Langsung tidur lagi karena sudah terlalu larut.

D. Melaksanakan shalat Isya dan tahajud secara digabungkan.

E. Melaksanakan shalat Isya saja, tidak perlu tahajud.

Jawaban: B

Pembahasan Lengkap:

Jika seseorang terbangun di waktu tahajud dan belum melaksanakan shalat Isya (karena lupa atau ketiduran), maka ia harus mendahulukan shalat fardhu (shalat Isya) terlebih dahulu. Shalat fardhu memiliki prioritas utama dan wajib dilaksanakan.

Setelah shalat Isya selesai, barulah ia bisa melaksanakan shalat tahajud. Tidak dibenarkan mendahulukan shalat sunnah daripada shalat fardhu yang wajib. Hal ini sesuai dengan kaidah fikih bahwa menunaikan kewajiban lebih didahulukan daripada melaksanakan sunnah.

Soal 16:

Apa yang dimaksud dengan istilah “Qiyamul Lail” dan hubungannya dengan shalat tahajud?

  1. Qiyamul Lail adalah shalat wajib di malam hari, sedangkan tahajud adalah shalat sunnah.
  2. Qiyamul Lail adalah istilah umum untuk shalat malam, sedangkan tahajud adalah bagian dari Qiyamul Lail yang dilakukan setelah tidur.
  3. Qiyamul Lail dan tahajud adalah dua istilah yang sama persis.
  4. Qiyamul Lail adalah shalat witir, dan tahajud adalah shalat sebelum witir.
  5. Qiyamul Lail adalah membaca Al-Qur’an di malam hari, bukan shalat.

Jawaban: B

Pembahasan Lengkap:

Qiyamul Lail (berdiri di malam hari) adalah istilah umum yang mencakup semua bentuk ibadah yang dilakukan di malam hari, seperti shalat, membaca Al-Qur’an, berzikir, atau berdoa. Shalat tahajud adalah salah satu jenis shalat dalam kategori Qiyamul Lail, namun dengan syarat khusus yaitu harus didahului dengan tidur terlebih dahulu.

Jadi, setiap shalat tahajud adalah Qiyamul Lail, tetapi tidak setiap Qiyamul Lail adalah tahajud (misalnya, shalat sunnah setelah Isya tanpa tidur terlebih dahulu). Perbedaan utama ini dijelaskan oleh banyak ulama, termasuk Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Fathul Bari.

Soal 17:

Bagaimana kedudukan shalat tahajud dalam syariat Islam jika dibandingkan dengan shalat sunnah Rawatib (qabliyah dan ba’diyah)?

A. Shalat tahajud lebih utama daripada shalat sunnah rawatib.

B. Shalat sunnah rawatib lebih utama daripada shalat tahajud.

C. Keduanya memiliki kedudukan yang sama.

D. Shalat tahajud hanya untuk orang-orang tertentu.

E. Shalat sunnah rawatib adalah wajib, sedangkan tahajud sunnah.

Jawaban: A

Pembahasan Lengkap:

Shalat tahajud umumnya dianggap lebih utama daripada shalat sunnah Rawatib. Hal ini didasarkan pada beberapa alasan:

  1. Keutamaan Waktu: Waktu sepertiga malam terakhir adalah waktu yang sangat mustajab dan penuh berkah, saat Allah SWT turun ke langit dunia.
  2. Kesulitan Pelaksanaan: Melaksanakan shalat tahajud membutuhkan pengorbanan lebih, yaitu bangun dari tidur di waktu yang tenang. Kesulitan ini berbanding lurus dengan besarnya pahala.
  3. Anjuran Nabi SAW: Rasulullah SAW sangat menganjurkan shalat tahajud dan istiqamah melaksanakannya. Meskipun shalat sunnah Rawatib juga sangat penting sebagai penyempurna shalat fardhu, keutamaan shalat malam (tahajud) memiliki dimensi spiritual yang lebih mendalam. Imam An-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim mengutip pendapat ulama yang menyatakan bahwa shalat malam adalah shalat sunnah yang paling utama setelah shalat fardhu.

Soal 18:

Apa yang sebaiknya dilakukan setelah selesai shalat tahajud?

  1. Langsung tidur kembali.
  2. Membaca Al-Qur’an, berzikir, berdoa, atau beristighfar hingga Subuh.
  3. Langsung bersiap-siap untuk shalat Subuh.
  4. Melakukan aktivitas duniawi seperti bekerja.
  5. Mengobrol dengan keluarga.

Jawaban: B

Pembahasan Lengkap:

Setelah selesai melaksanakan shalat tahajud, sangat dianjurkan untuk memanfaatkan sisa waktu sepertiga malam terakhir dengan berbagai ibadah lainnya. Waktu ini adalah waktu yang sangat berkah dan mustajab untuk berdoa dan berzikir.

Aktivitas yang dianjurkan antara lain:

  • Membaca Al-Qur’an: Mendapatkan pahala dan ketenangan.
  • Berzikir: Mengingat Allah SWT dengan tasbih, tahmid, tahlil, takbir.
  • Berdoa: Memohon hajat dunia dan akhirat.
  • Beristighfar: Memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan. Ini adalah momen-momen emas untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT hingga datangnya waktu shalat Subuh.

Soal 19:

Manakah pernyataan yang benar mengenai keutamaan shalat tahajud berdasarkan riwayat hadis?

A. Shalat tahajud dapat membuat seseorang masuk surga tanpa hisab.

B. Shalat tahajud adalah shalat yang paling dicintai Allah setelah shalat fardhu.

C. Barang siapa yang tidak shalat tahajud, maka ia termasuk orang yang merugi.

D. Shalat tahajud akan menghindarkan dari segala musibah dunia.

E. Shalat tahajud adalah sarana untuk melancarkan rezeki secara instan.

Jawaban: B

Pembahasan Lengkap:

Pernyataan yang paling tepat mengenai keutamaan shalat tahajud berdasarkan riwayat hadis adalah bahwa shalat tahajud adalah shalat yang paling dicintai Allah setelah shalat fardhu. Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam (tahajud).” (HR. Muslim).

Ini menunjukkan kedudukan istimewa shalat tahajud di mata syariat dan di sisi Allah SWT. Meskipun pilihan A, D, dan E bisa jadi merupakan efek dari keutamaan ibadah secara umum, namun pilihan B adalah yang paling spesifik dan kuat dalilnya dalam konteks keutamaan shalat tahajud.

Soal 20:

Jika seseorang ingin istiqamah dalam shalat tahajud, apa tips praktis yang dapat membantunya?

A. Tidur larut malam agar mudah bangun di sepertiga malam terakhir.

B. Menargetkan jumlah rakaat yang sangat banyak agar termotivasi.

C. Menjaga pola tidur yang cukup, niat yang kuat, dan tidak menunda saat bangun.

D. Memaksakan diri setiap hari meskipun sangat lelah.

E. Cukup sesekali saja agar tidak memberatkan diri.

Jawaban: C

Pembahasan Lengkap:

Istiqamah dalam shalat tahajud membutuhkan komitmen dan strategi. Beberapa tips praktis yang dapat membantu antara lain:

  1. Niat yang kuat: Membangun niat tulus karena Allah SWT adalah pondasi utama.
  2. Menjaga pola tidur yang cukup: Tidur lebih awal dan cukup agar mudah bangun di sepertiga malam terakhir dengan tubuh segar.
  3. Tidak menunda saat bangun: Begitu alarm berbunyi atau terbangun, segera bangkit, berwudhu, dan shalat. Menunda akan membuka peluang untuk kembali tidur.
  4. Membiasakan diri secara bertahap: Mulailah dengan jumlah rakaat yang sedikit (misalnya 2 atau 4 rakaat) dan tingkatkan secara bertahap jika sudah terbiasa.
  5. Mengingat keutamaan: Senantiasa mengingat keutamaan shalat tahajud sebagai motivasi.
  6. Minta bantuan Allah: Berdoa agar diberi kekuatan dan keistiqamahan. Pilihan C mencakup poin-poin penting yang mendukung keistiqamahan, sementara pilihan lainnya cenderung tidak efektif atau bahkan kontraproduktif.

Kesimpulan:

Shalat tahajud adalah salah satu ibadah sunnah yang memiliki kedudukan istimewa dan keutamaan yang agung dalam Islam. Dari kuis ini, kita telah belajar bahwa shalat tahajud adalah shalat malam yang dilaksanakan setelah tidur sejenak, dan waktu yang paling utama adalah sepertiga malam terakhir.

Hukumnya adalah sunnah muakkadah, sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Jumlah rakaatnya minimal dua rakaat dan tidak ada batasan maksimal.

Keutamaan shalat tahajud sangat beragam, mulai dari diangkatnya derajat ke tempat yang terpuji, dikabulkannya doa, diampuninya dosa, hingga mendapatkan ketenangan hati. Penting untuk diingat bahwa shalat tahajud lebih utama dilaksanakan secara munfarid (sendirian) di rumah, dan ditutup dengan shalat witir.

Semoga kuis ini tidak hanya menambah wawasan kita tentang shalat tahajud, tetapi juga memotivasi kita untuk lebih serius dan istiqamah dalam melaksanakannya. Mari kita manfaatkan waktu-waktu berharga di sepertiga malam terakhir untuk bermunajat kepada Allah SWT, meraih keberkahan, dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Dengan pemahaman yang kuat dan niat yang tulus, semoga kita semua dapat menjadi hamba-hamba yang senantiasa menjaga shalat tahajud, amiin.

Sumber Referensi Otentik:

  1. Al-Qur’an Al-Karim: Terutama Surah Al-Isra’ ayat 79.
  2. Shahih Al-Bukhari: Kitab hadis paling sahih, banyak riwayat tentang shalat malam (tahajud) dari Aisyah RA dan Abu Hurairah RA.
  3. Shahih Muslim: Kitab hadis sahih kedua, juga memuat banyak riwayat tentang shalat tahajud dan keutamaannya.
  4. Sunan At-Tirmidzi: Kitab hadis yang memuat berbagai hadis tentang keutamaan ibadah, termasuk shalat malam.
  5. Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzdzab karya Imam An-Nawawi: Salah satu kitab fikih mazhab Syafi’i yang komprehensif, menjelaskan berbagai hukum shalat dan ibadah.
  6. Fathul Bari Syarah Shahih Al-Bukhari karya Ibnu Hajar Al-Asqalani: Kitab syarah (penjelasan) Hadis Bukhari yang sangat otoritatif, banyak membahas detail seputar shalat tahajud.
  7. Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim karya Ibnu Katsir: Tafsir klasik yang banyak merujuk pada hadis-hadis sahih dalam menjelaskan makna ayat Al-Qur’an, termasuk Surah Al-Isra’ ayat 79.
  8. Kitab Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq: Salah satu kitab fikih kontemporer yang populer dan merujuk pada dalil-dalil Al-Qur’an dan Sunnah.

Informasi Post

Pengunjung: 0 Hari Ini: 0

Bagikan Info

Facebook
WhatsApp
Pinterest
Twitter
Telegram
LinkedIn
💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa
error: Content is protected !!

Permintaan Ditolak

Akses ditolak karena tautan yang dituju tidak tersedia. Terima kasih.