Gerakan Indonesia Cerdas Literasi

/
/
Cut Meutia: Gugur dengan Tiga Tembakan Peluru
Cut Meutia

Cut Meutia: Gugur dengan Tiga Tembakan Peluru

Table of Contents

  • Berasal dari NAD (Aceh).
  • Lahir 1870 di Keureutoe, Pirak, Aceh Utara, NAD (Aceh), Indonesia.
  • Meninggal 24 Oktober 1910 di Alue Kurieng, NAD (Aceh), Indonesia.
  • Meninggal di usia 40 tahun.
  • Dimakamkan di Pira Timur, Aceh Utara.
  • Pemimpin Gerilya Aceh yang berperang melawan Pasukan Kolonial Belanda.
  • Gugur pada pertempuran di Alue Kurieng tanggal 24 Oktober 1910.
  • Cut Meutia sejak kecil diajarkan agama Islam oleh kedua orang tuanya.
  • Ia diajarkan bagaimana menghidupkan amar ma’ruf nahi munkar.
  • Pada Agustus 1902, pasukan Teuku Chik Tunong dan Cut Meutia mencegat pasukan Belanda yang berpatroli di daerah Simpang Ulim Blang Nie.
  • Dalam penyerangan ini, pasukan Belanda lumpuh total dan para pasukan Chik Tunong dan Cut Meutia berhasil merebut 42 pucuk senapan.
  • Dalam pertempuran tersebut suami Cut Meutia Chik Tunong gugur.
  • Ia kemudian melanjutkan perjuangan bersama Pang Nanggroe.
  • Namun, Pang Nanggroe pun gugur dalam perjuangannya.
  • Gugurnya pemimpin pasukan tidak memadamkan semangat Cut Meutia bersama kaum muslimin lainnya.
  • Ia terus melakukan perlawanan terhadap Belanda,
  • Cut Meutia mengambil posisi paling depan, pertarungan yang tidak seimbang dari segi jumlah dan persenjataan akhirnya membuat Cut Meutia  terbunuh, setelah tiga tembakan peluru menerjangnya.
  • Cut Nyak Meutia gugur sebagai pejuang bangsa dan agama.

 

Cut Meutia
Cut Meutia sejak kecil diajarkan agama Islam oleh kedua orang tuanya. (Gambar: direktorat2krs.kemsos.go.id)

 

Sumber dan Kontributor

Informasi Post

Bahasa

:

field_6213439005972
Pengunjung: 0 Hari Ini: 0
💳 Donasi via PayPal 🤲 Dukung via Kitabisa
error: Content is protected !!

Permintaan Ditolak

Akses ditolak karena tautan yang dituju tidak tersedia. Terima kasih.